9.11.2014

Don Lawrence - Pencipta STORM




Sebelum saya melanjutkan sinopsis komik STORM nomor 1 yaitu Dunia Bawah Tanah, tiba-tiba pagi ini saya ingin membahas tentang Don Lawrence si pencipta komik itu sendiri. Setelah menjelajah dunia maya, saya menemukan website tentang Don Lawrence yang cukup lengkap. Jadi saya ingin berbagi tentang beliau dengan menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia (website tersebut hanya menyediakan dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Belanda). Kalau mau langsung ke websitenya langsung klik di nama Don Lawrence aja.

Masa Kecil
Don Lawrence yang bernama lengkap Donald Southam Lawrence lahir pada tanggal 17 November 1928 di East Sheen, London. Don adalah anak ketiga dari Nellie dan Herbert Lawrence. Dia memiliki seorang kakak perempuan yang berusia dua tahun lebih tua bernama Pamela dan seorang kakak laki-laki yang berusia empat tahun lebih tua bernama Raymond. Jadi Don adalah anak bungsu dari tiga bersaudara.

Ayahnya adalah seorang laki-laki baik hati yang bekerja sebagai juru tulis di Lloyd's of London, sedangkan ibunya adalah seorang wanita berperangai keras yang membuat hidup suami dan anak-anaknya menjadi sulit.

Don tidak memiliki masa kecil yang menyenangkan. Mereka harus pindah rumah beberapa kali dan dia tidak pernah merasa dekat dengan kakak laki-lakinya. Pada tahun 1940, Inggris sedang berperang dengan Jerman sehingga Don sekali lagi harus pindah ke St. Pauls’, sebuah sekolah negeri dimana dia menetap sampai akhir perang dan hanya pulang pada hari libur dan Natal saja.

Kehidupan Militer
Ketika Don berusia 18 tahun, dia harus melakukan wajib militer dan melaporkan diri di Dortmen. Pada tahun 1947, dia melalui pelatihan dasarnya di Bodwin, Cornwall dengan resimen infanteri yang dipimpin oleh The Duke of Cornwall. Walaupun Don memiliki kualifikasi untuk mendapatkan latihan perwira, dia menolak segala macam promosi dan memilih untuk tetap berada di pangkat prajurit biasa. Don dilatih sebagai operator alat cetak telegram di Catterick, Yorkshire dan sepertinya merasa nyaman dengan kehidupan militer selama ia tidak diganggu oleh orang lain . Tetapi, sebagai seorang yang selalu anti otoritas, dia bukanlah tipe orang yang mudah mengikuti perintah atasannya sehingga dia dipaksa untuk tetap berada di militer dengan tambahan waktu enam bulan setelah menyelesaikan wajib militernya selama 2 tahun.

Pendidikan
Setelah dia keluar dari militer, Don kembali tinggal dengan orang tuanya. Dia kembali ke dunia pendidikan tetapi dia tidak tahu harus memilih jurusan apa. Tetapi sang ayah telah membuat keputusan untuk dirinya: Don harus memasuki dunia keuangan, bidang dimana ayahnya bekerja. Satu-satunya masalah adalah Don tidak tertarik sama sekali dengan pilihan karir tersebut. Ibunya mengingatkannya kembali akan bakatnya di bidang melukis dan menyarankannya untuk masuk ke sekolah seni. Don pun tertarik, dan walaupun tidak ada sekolah seni yang kosong pada saat itu, Don menemukan sekolah yang masih menerima murid baru di London Borough Polytechnic.

Akademi ini pada umumnya menerima siswa yang baru saja selesai wajib militer. Selama dua tahun pertama, para guru mengajarkan dasar-dasar arsitektur, anatomi, komposisi dan pahatan kayu. Dua tahun pertama merupakan tahun-tahun yang menyenangkan untuk Don. Tetapi ketika dia harus mengambil jurusan khusus di tahun ketiga, sekolah menjadi hal yang semakin sulit baginya. Kehidupan menggambar adalah bidang yang sangat menarik bagi Don, tetapi dia merasa tidak mungkin akan lulus di bidang tersebut. Dia dipaksa untuk memilih antara lithography dan seni pahat kayu, jurusan yang tidak ia sukai dan tidak ia kuasai dengan baik. Tidaklah mengherankan ketika Don tidak lulus ujian di tahun keempat dan keluar dari akademi tanpa ijasah. Di tahun terakhirnya, dia bertemu Doug Marler, seorang sarjana yang telah menggambar beberapa karya seni komim strip untuk berbagai majalah. Dari saat itu, Don tahu bahwa sebenarnya hal yang dia ingin lakukan dalah hidupanya adalah: menggambar komik!

Keluarga
Ketika dia duduk di tahun ketiga sekolah seni, Don bertemu dan memiliki hubungan yang serius dengan Julia Margaret Ann Wilson. Mereka tidak memiliki banyak uang, tetapi mereka bahagia bersama-sama. Mereka menikah di tahun 1954 dan menyewa rumah di Pinner, yang sebenarnya tidak mampu mereka bayar. Pada tahun 1955, Ian Martin (Chuffy) pun lahir, diikuitu oleh Karen Frances pada tahun 1958. Setelah kelahiran putri mereka yang kedua, Philippa Jane (Pippa) pada tahun 1961, keluarga kecil tersebut pindah ke sebuah rumah besar di De Roos Road di Eastbourne, yang jaraknya masih dekat dengan keluarga yang ada do London tetapi juga dekat dengan pinggir pantai. Julia dan Don memiliki dua anak lagi yaitu Amanda Clare yang lahir di bulan Oktober tahun 1963 dan Kai Alexander yang lahir di bulan Juli tahun 1969.

Pada awal tahun 1970an, pernikahan antara Don dan Julia pun retak. Kedua pihak merasa mereka membutuhkan perubahan dalam hidup mereka, dan mereka pun memutuskan untuk bercerai. Pada tahun 1973 Don bertemu dengan Elisabeth Clunies Ross di sebuah pesta dan jatuh cinta padanya. Kejadian itu adalah awal dari hubungan asmara yang membara hingga mereka menikah pada tanggal 14 Juli 1979. Di bulan April 1984, Don menjadi seorang kakek untuk Tom, anak dari Chuffy dan Val. Tom ternyata menjadi cucu pertama dari cucu-cucu don lainnya.

Komik
Setelah Don memutuskan untuk menjadi seorang komikus, dia membeli beberapa komik barat dan menggambar ulang beberapa halaman. Dengan membawa karyanya tersebut, dia mengunjungi beberapa penerbit tetapi tidak ada yang ingin mempekerjakannya. Tetapi, seorang editor bernama (Ted) dari Holes of Amalgamated press merekomendasikan Don kepada Mick Anglo dari Studio Gower street. Lalu Don menghabiskan empat tahun berikutnya bekerja untuk Mick Anglo mengerjakan komik super-hero, ‘Marvelman’. Setelah berseteru dengan Anglo, Don kembali ke Ted Holmes yang terkejut dengan kualitas karya seninya yang meningkat. Dia pun langsung mulai bekerja dan menggambar ‘Billy the Kid’ untuk Sun Weekly. Berbagai jenis komik lainnya pun mengikuti seperti ‘Wells Fargo’, ‘Pony Express’, ‘Olac the Gladiator’ dan ‘Karl the Viking’. Di tahun 1960an, Don mulai dikenal sebagai seorang komikus dan dia diminta oleh agensinya Temple Art Agency untuk menggambar ‘The Rise and Fall of the Trigan Empire’. Periode hidupnya ini penuh dengan tenggat waktu yang ketat, kelakuan yang tidak bertanggung jawab, perselingkuhan, dan terlalu banyak minuman beralkohol. Tetapi pada tahun itu juga Don mengalami masa-masa menyenangkan dalam mengerjakan komik Trigan.

Belanda
Setelah berseteru tentang royalti untuk karya Trigan Empire, Don meninggalkan agensi Fleetway dan mulai bekerja untuk penerbit Belanda, Oberon, yang menerbitkan majalah baru bertajuk Eppo. Bersama dengan staf editorialnya (Frits van der Heide dan Martin Lodewijk) Don menciptakan komik Storm. Cerita pertama Storm ditulis oleh teman baiknya Vince Wernham, tetapi dianggap tidak terlalu berhasil. Beberapa penulis pun mencoba membuat ceritanya, sampai Martin Lodewijk mengambil alih tugas penulisan cerita secara permanen. Pada saat ini, komik tersebut memiliki judul "The Cronicles of Pandarve".

Penghargaan
Dari saat ketika Don bekerja untuk Oberon, dia merasa jika dia sedang berada di dunia lain; lingkungan dimana para editornya ramah, dapat berkomunikasi dengan baik dan menghargai pekerjaannya. Don menikmati hubungannya dengan para editor ini dan para komikus lainnya di Eppo. Persahabatannya dengan beberapa orang pun berlangsung lama hingga akhir hidupnya. Di sebuah konvensi komik, dia disambut dengan antusias yang biasanya diberikan kepada para bintang film, dan pada tahun 1982 Klub Fan Don Lawrence didirikan di Belanda. Dia memenangkan penghargaan bergengsi seperti SF Award of Michel Deligne, the Stripschappenning, Gouden Bommel and pada akhirnya di tahun 1994, dia menerima Stripschapprijs. Pada tahun 2003, Don Lawrence menerima tanda penghargaan yang paling bergengsi ketika dia diberikan gelar Kesatriaan dalam urutan kebangsawanan Belanda atau the Order of Oranje Nassau, sebuah gelar kebangsawanan Belanda.

Hanya 75 Tahun
Don tidak pernah memiliki masalah medis yang gawat hingga bulan Mei tahun 1995. Setelah operasi katarak, mata kanannya terkena infeksi. Parahnya lagi, Don akhirnya kehilangan penglihatannya secara keseluruhan. Tetapi, dia terus menggambar dan pada akhirnya belajar untuk hidup dengan kebutaannya. Operasi katarak yang kedua di tahun 1999 adalah operasi yang sukses tetapi kesehatannya mulai menurun secara bertahap. Dia menderita emphysema (pembengkakan pada paru-paru yang disebabkan masuknya udara ke pembuluh dara) dan dipaksa hidup bergantung pada obat-obatan hingga akhir hidupnya. Setelah 50 tahun, akhirnya dia memutuskan meletakkan pensilnya dan menghabiskan sisa harinya dengan mengajak anjingnya jalan, menonton televisi, mengerjakan teka teki silang dan bermain dengan cucu-cucunya. Setelah perayaan Natal yang indah di tahun 2003 Don harus masuk ke rumah sakit dekat kampung halamannya di Jevington. Di sana dia meninggal pada tanggal 29 Desember 2003 di umur 75 tahun.

Perpisahan
Don Lawrence dimakamkan pada tanggal 10 Januari 2004 di pemakaman Gereja St. Andrews di desanya tercinta di Jevington. Sanak keluarga dan teman dari seluruh penjuru dunia datang ke gereja kecil tersebut untuk mengucapkan selamat tinggal kepada pria hebat tersebut. Setelah upacara pemakanan, para penyelawat berkumpul di The Old Post Office untuk mengingat kenangan-kenangan yang menyenangkan tentang teman mereka yang telah meninggal. Hari itu merupakan acara yang istimewa dan mengharukan.
 
 


2 komentar:

  1. Saya menghargai sekali apabila anda memberikan masukan agar saya dapat membuat blog yang lebih menarik

    BalasHapus
  2. terimakasih ...
    don lawrance adalah pelukis komik favoritku yg pertama...
    saya baru tahu sejarahnya sekarang...

    BalasHapus